Effect of Activator Type and Concentration on Making Activated Carbon from Coconut Shell Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Aktivator Pada Pembuatan Karbon Aktif Berbahan Dasar Tempurung Kelapa

Main Article Content

Wibiana Wulan Nandari
Naelya Zabrina
Michael Putra Sitta

Abstract

As inhabitants of Indonesia, where abundant coconut plants thrive, our utilization of these plants, particularly the coconut itself, has not reached its full potential. Coconuts, especially their shells, possess numerous advantages, particularly in terms of their carbon content. This circumstance has prompted research into the production of activated carbon utilizing coconut shells as the primary material. The creation of activated carbon involves both physical and chemical activation processes. The physical activation entails carbonizing the coconut shell, while the chemical activation involves immersing the coconut shell charcoal in an activator solution. The selection of the activator substance holds significant importance in the activated carbon production. Hence, this academic paper aims to assess the impact of various chemical activators on achieving more efficient activated carbon. Following the comparison, it was observed that activators with hygroscopic properties could diminish water content and enhance absorption capacity. Simultaneously, the concentration of the activator substance exhibited a direct correlation with the produced ash content but an inverse relationship with the water content.


Abstrak
Manusia yang tinggal di Indonesia, yang dikenal dengan kelimpahan tumbuhan kelapa, belum sepenuhnya memanfaatkan potensi yang dimilikinya. Tempurung kelapa, khususnya, memiliki sejumlah manfaat yang belum optimal dalam pemanfaatannya. Perhatian khusus diberikan pada kandungan karbon dalam tempurung kelapa, yang mendorong dilakukannya penelitian tentang pembuatan karbon aktif menggunakan bahan dasar ini. Proses pembuatan karbon aktif melibatkan aktivasi baik secara fisika maupun kimia. Aktivasi fisika terjadi melalui proses karbonisasi pada tempurung kelapa, sementara aktivasi kimia dilakukan dengan merendam arang tempurung kelapa menggunakan zat aktivator. Pemilihan jenis aktivator memiliki peran krusial dalam proses pembuatan karbon aktif, sehingga fokus karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh jenis aktivator kimia terhadap pembuatan karbon aktif secara optimal. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa jenis aktivator dengan sifat higroskopis dapat mengurangi kadar air dan meningkatkan daya serap karbon aktif. Sementara itu, konsentrasi zat aktivator berhubungan sejalan dengan kadar abu yang dihasilkan, namun berbanding terbalik dengan kadar air.

Article Details

Section
Articles