Test the vitamin A content in bulk palm cooking oil using the KCKT (High Performance Liquid Chromatography) method Uji kadar vitamin A pada minyak goreng sawit curah dengan menggunakan metode KCKT (Kromarografi Cair Kinerja Tinggi)

Main Article Content

Olivia Regita Putri
Minda Azhar

Abstract

Palm cooking oil is one of the staple foodstuffs whose use cannot be separated from the community. Bulk palm cooking oil is one of the favorites among the public because the price is cheaper when compared to packaged cooking oil. Based on the Indonesian National Standard (SNI 7709:2019), palm cooking oil must have a minimum vitamin A content of 45 IU. This study was conducted with the aim of determining the level of vitamin A contained in bulk palm cooking oil. The analysis was carried out using KCKT with a UV-Vis detector at a wavelength of 328 nm. The test results obtained a standard vitamin A solution showing a retention time of approximately 10 minutes, resulting in a linear regression equation y = 2.7507x + 0.8148 with a correlation coefficient value (r = 0.999), which indicates a very strong linear relationship. Meanwhile, the test results of the sample solution did not produce a peak. This indicates that the vitamin A content in bulk palm cooking oil is below the detection limit or not detected at all. Compared to the quality requirements set by the Indonesian National Standard (SNI), bulk palm cooking oil does not meet the minimum vitamin A standards for palm cooking oil. Therefore, further fortification of bulk cooking oil is necessary to ensure nutritional content meets SNI requirements.


Abstrak
Minyak goreng kelapa sawit merupakan salah satu bahan pokok pangan yang penggunaannya tidak bisa dilepaskan dari masyarakat. Minyak goreng kelapa sawit curah menjadi salah satu yang digemari oleh masyarakat karena harganya yang lebih murah jika dibandingkan dengan minyak goreng kemasan. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 7709:2019), minyak goreng sawit harus memiliki kadar vitamin A minimal sebesar 45 IU. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kadar dari vitamin A yang terdapat pada minyak goreng kelapa sawit curah. Analisis dilakukan dengan menggunakan KCKT dengan detektor UV–Vis pada panjang gelombang 328 nm. Hasil pengujian larutan standar vitamin A menunjukkan waktu retensi sekitar 10 menit-an, menghasilkan persamaan regresi linear y = 2,7507x + 0,8148 dengan nilai koefisien korelasi (r = 0,999), yang menunjukkan hubungan linier yang sangat kuat. Sedangkan pada hasil pengujian larutan sampel tidak menghasilkan peak. Hal ini, mengidentifikasi bahwa kadar vitamin A pada minyak goreng kelapa sawit curah berada dibawah batas deteksi atau tidak terdeteksi sama sekali. Dibandingkan dengan syarat mutu yang ditetapkan oleh SNI, minyak goreng sawit curah tidak memenuhi standar minimum dari vitamin A pada minyak goreng sawit. Sehingga diperlukan adanya fortifikasi yang lebih terhadap minyak goreng curah untuk menjamin kandungan gizi yang sesuai dengan SNI


 

Article Details

Section
Articles